Rabu, 13 Januari 2016

Pengembangan Sistem Telematika PERKEMBANGAN TEKNOLOGI & TELEMATIKA DALAM DUNIA OTOMOTIF


Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
  • Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
  • Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
  • Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas 
 Perkembangan Telematika Di Indonesia 
Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan. 
Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.



Telematika di dalam kendaraan

Telematika menggabungkan sistem komunikasi dengan kendaran bergerak seperti mobil untuk menawarkan layanan informasi secara langsung. Clarion mengembangkan sebuah platform dalam kendaraan menggunakan Linux (sebuah sistem operasi yang menawarkan fungsi komunikasi yang unggul, handal, fleksible dan dapat ditingkatkan) dan Java™ (dengan produktifitas perangkat lunaknya yang tinggi dan aman). Platform ini telah dipasarkan sebagai bagian dari perangkat PA penutur bersintesis untuk digunakan di bis umum. Kami juga mengembangkan dan meluncurkan terminal dalam kendaraan CA-7000 yang serbaguna untuk digunakan dalam kendaraan komersial.

Dengan meningkatkan lebih lanjut fungsionalitas dari platform dalam kendaraan ini, kami sangat berharap dapat segera mencapai lingkungan Telematika yang ideal. Telematika: Dengan mengkombinasikan sistem komunikasi dengan oerangkat di dalam lingkungan bergerak seperti mobil untuk menawarkan layanan informasi secara langsung.
Platform Linux/Java™ di dalam kendaraan


Layanan ASP Lokasi Bis Clarion

 

 




Pengembangan teknologi dan sitem telematika lainnya dalam Otomotif

Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, namun kali ini kita membahas tentang penerapan teknologi telematika yang diterapkan dalam kendaraan. Dalam mengendarai kendaraan teknolgi telematika yang sudah di terapkan dalam kendaraan akan membuat kita lebih nyaman saat mengemudi atau menjadi penumpang di dalam kendaraan. Banyak teknologi pada kendaraan yang berhubungan dengan sistem telematika antara lain :

Keselamatan dan Keamanan Berkendara
Airbag (kantong udara) merupakan salah satu fitur keselamatan pada mobil untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Airbag memiliki berbagai nama teknis seperti Supplementary Restraint System (SRS), Air Cushion Restraint System (ACRS), dan Supplemental Inflatable Restraint (SIR). Airbag berfungsi melindungi daerah kepala, leher, dan dada. Airbag umumnya akan mengembang dari roda kemudi atau dari dashboard beberapa milidetik setelah tabrakan. Ketika kepala pengemudi telah mengenai airbag, airbag mulai mengempis perlahan sehingga memungkinkan pengemudi keluar dari mobil.Namun airbag saja belum memadai, pengemudi dan penumpang tetap diharuskan mengenakan sabuk pengaman.



Aplikasi Navigasi dan Informasi Lalu Lintas. 
Sebuah cara baru untuk mengurangi kemacetan lalu-lintas diperkenalkan Audi melalui sistem barunya yang disebut Travolution. Perangkat lunak telematika yang menghabiskan dana riset sekitar 1,2 juta Euro ini memungkinkan pemilik mobil Audi mendapatkan informasi mengenai lampu lalu-lintas: kapan hijau atau merah. Dari informasi yang didapat itu, kendaraan dapat menghitung jarak dan menjaga kecepatan menjelang lampu lalu-lintas sehingga akan mengurangi kondisi 'start & stop' saat menunggu lampu merah. Untuk navigasi sudah banyak vendor mobil yang memasang Assisted GPS di dashboard mobil sehingga pengemudi bisa mengetahui kondisi jalan, kecepatan serta menampilkan rute jalan yang diinginkan pengemudi



Sistem Eco Mode pada Kendaraan
Fitur Eco Mode marak diaplikasi pada mobil jaman sekarang, cara kerja dari fitur Eco Mode adalah dengan mengaktifkan tombol Eco Mode, kemudian akselerasi akan menyesuaikan dengan perpindahan gigi pada putaran mesin yang lebih rendah. Walau berbeda-beda dari segi teknologi yang diterapkan, namun pada prinsipnya sama. Secara umum adalah memastikan perpindahan gigi (upshift dan downshift) di putaran mesin yang ideal sehingga bahan bakar dapat lebih efisien,” 



Teknologi Stability Control 
Teknologi Stability Control (SC) merupakan teknologi keselamatan aktif yang dapat membantu menjamin keselamatan mobil dan berguna bagi pengemudi dalam mencegah terjadinya kecelakaan karena adanya sistem ini, SC dapat mencegah roda selip dan hilangnya traksi dengan mengurangi tenaga mesin, menerapkan gaya pengereman yang efektif pada roda. Pada umumnya Roda depan atau roda belakang dapat mengalami selip ketika kehilangan traksi dan menyebabkan melayang kearah luar dari belokan, biasanya terjadi pada saat menikung. Dengan adanya teknologi ini maka akan terjadi pengurangan kekuatan mesin ketika roda depan atau roda belakang mengalami traksi atau selip, kemudian sistem melakukan pengereman pada masing-masing roda yang membutuhkannya agar tidak terjadi selip dan mobil tetap berjalan dengan arah yang sesuai. Teknologi ini didukung oleh Traction Control System (TRC) berfungsi untuk meningkatkan kestabilan berkendara saat melewati jalan licin atau melaju di tikungan. Namun yang lebih penting adalah kondisi kualitas ban serta teknik mengemudi yang aman dan pintar (smart driving). 





Sistem Pengereman dengan ABS
Piranti ABS (Anti-lock Braking System) berguna untuk meminimalkan kemungkinan roda mengunci ketika melakukan pengereman keras. Dengan begitu mobil masih bisa diarahkan untuk manuver menghindar. Sistem rem ABS ini terintegrasi dengan komputer. Ketika pengemudi menginjak penuh pedal rem, sensor kecepatan ABS di setiap roda akan membaca apakah ban mengunci atau tidak. Karena berfungsi untuk mencegah roda tidak terkunci, komputer akan mengatur tekanan hidraulis yang diterima oleh piston di kaliper rem. Itu sebabnya Anda akan merasakan tendangan balik pada pedal rem saat pengereman mendadak (panic brake) pada mobil ber-ABS.




Sumber: http://deviden749.wordpress.com/2012/10/24/telematika-pada-mobil/


Pengembangan Sistem Telematika pada bidang kesehatan (Telemedicine )

Pengembangan Sistem Telematika pada bidang kesehatan (Telemedicine )

Masih berhubungan dengan penulisan artikel yang pernah saya tuliskan mengenai telematika, maka kali ini akan saya jelaskan kembali mengenai telematika secara lebih lanjut.
Setelah menjelaskan tentang pengertian dasar dari telematika pada penulisan tentang telematika yang lalu, kali ini saya ingin mencoba memberikan satu contoh bentuk penerapan dari telematika tersebut. Yaitu penerapan telematika dalam bidang kesehatan.

Jika kita mendengar kata telematika, maka hal pertama yang akan muncul di dalam pikiran kita kemungkinan besar adalah Cyber Crime dan segala sesuatu yang berhubungan dengan komunikasi. Namun, perlu kita sadari bahwa komunikasi terjadi di dalam berbagai hal di dalam hidup kita, seperti dunia hukum, dunia hiburan begitu juga dalam dunia kesehatan.

Mungkin anda berfikir bahwa telematika tidak terjadi di dunia kesehatan. Jika anda berfikir seperti itu, maka anda sedang mendapat pemikiran yang salah. Karena telematika juga terjadi di dunia kesehatan. Di dalam tulisan ini akan saya jelaskan tentang telematika di dalam dunia kesehatan serta perkembangannya di Indonesia.

A.    Penerapan Telematika Dalam Bidang Kesehatan
Pada bidang kesehatan, ada berbagai macam contoh penerapan dari telematika. Ada Tele-Education, Telemedicine, serta Telematika untuk Manajemen Pelayanan Kesehatan dll. Namun dalam hal ini saya hanya akan menjelaskan salah satu dari beberapa contoh penerapan telematika dalam bidang kesehatan, yaitu Telemedicine.

  1. Definisi Telemedicine
Telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik pasien menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain sebagainya.
Telemedisin (telemedicine) dari arti katanya dapat diartikan sebagai kedokteran jarak jauh. Layanan kedokteran (klinis) dimaksud dapat berupa (transfer/ transmisi) data (medis) dari proses wawancara (misal, anamnesis = wawancara dokter-pasien; dokter-mahasiswa dalam proses edukasi), pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan penunjang, peresepan bahkan tindakan perawatan dan pengobatan. Data medis yang nantinya menjadi informasi yang lebih bermakna itu dapat berwujud format teks, citra/gambar/foto, video, audio/suara, biosinyal. Jarak jauh dimaksudkan adanya perbedaan geografis (mis. regional, internasional) antara pemberi layanan dan yang dilayani. Layanan kedokteran jarak jauh ini dapat terlaksana berkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Telemedicine bukanlah teknologi yang benar-benar baru. Bukan hanya dalam khayalan. Telemedicine modern sudah ada sejak telepon digunakan. Telemedicine masa kini akan lebih mengacu pada pemanfaatan TIK yang lebih canggih. Istilah telemedicine disini lebih spesifik pada bidang kedokteran (klinis) dibanding istilah telehealth, telecare, telenursing.


Dari gambar diatas dapat dijelaskan lebih mendalam mengenai apa itu telemedicine. Komponen penyusun teknologi telemedicine adalah pasien, dokter, internet dan praktisi kesehatan. Pasien memiliki jarak yang jauh dengan dokter. Apabila pasien ingin memeriksa kesehatan mereka tidak perlu berangkat ke tempat dokter, ini untuk penyakit yang kecil dan menengah dan untuk perawatan jalan. Untuk pasien dengan sakit parah dan perlu rawat inap hal ini sulit diterapkan, tetapi masih dalam tahap pengujian. Misal untuk pasien sakit jantung, kanker, tumor dan lain-lain. Antara pasien dengan praktisi kesehatan harus memiliki jaringan internet yang terhubung secara global sehingga pasien bisa menggunakan telemedicine.


  1. Sejarah Telemedicine
Ide tentang pemeriksaan dan evaluasi kesehatan dengan menggunakan perangkat jaringan telekomunikasi bukanlah hal yang baru. Setelah diperkenalkan pesawat telepon, percobaan telemedicine telah dilakukan pertama kali dengan men- transmisi-kan rekaman EKG melalui jaringan telepon sistem analog. Walaupun jarak tempuh transmisi hanya beberapa kilometer, namun nilai klinisnya tidak begitu bermakna. Setelah itu, beberapa kali dicoba untuk melakukan transmisi suara jantung dan napas antar dokter dan pasien. Setelah Perang Dunia ke-II (1945), teknik transmisi foto dikembangkan oleh militer di eropa. Pengalaman tersebut memberikan inspirasi para pioneer kedokteran dalam mengembangkan teknik pengiriman gambar-gambar medis tentang penyakit dan kelainan dari pasien ke dokter. Sejumlah peneliti kedokteran pada saat itu telah melakukan kegiatan pendidikan, interprestasi dan menegakkan diagnosis serta melakukan pengobatan psikiatri, dan radiologi jarak jauh.
Sejalan dengan kemajuan teknologi komputer dan sistem digital saat ini, perkembangan telemedicine semakin berkembang. Peralatan kedokteran dapat menghasilkan gambar digital secara langsung, selain itu juga dapat mengubah citra video menjadi citra digital. Kini, penggunaan telemedicine sangat luas sampai sekarang diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark, Belanda, Norwegia, Jordan, India, dan Malaysia.

  1.  Sejarah Telemedicine di Indonesia
Telemedicine di Indonesia sudah berkembang cukup signifikan. Di Indonesia sudah mulai menggunakan telemedicine sejak tahun 90an. Pada era tersebut masih menggunakan teknologi telepon standar. Di era sekarang telemedicine sudah berkembang lebih pesat, misalnya di Surabaya, antar puskesmas di seluruh Surabaya sudah saling terhubung dengan tekologi internet dan sudah terhubung satu dengan yang lain, selain itu puskesmas juga sudah terhubung dengan pusat kesehatan kota. Tetapi bandwidth di Indonesia masih kurang untuk dilakukan teleconference antar pasien dengan praktisi kesehatan. Tetapi hal ini memungkinkan apabila antar puskesmas dengan pusat kesehatan kota memiliki akses internet sendiri tidak menggunakan layanan public internet.

4.    Tipe-tipe Teknologi yang Digunakan pada Telemedicine
Dua jenis teknologi yang berbeda paling banyak digunakan dalam aplikasi telemedicine sekarang ini. Yang pertama dikenal dengan istilah store dan forward digunakan untuk mentransfer image digital dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Sebuah citra digital diambil menggunakan kamera digital (disimpan) dan kemudian di kirim (forward) oleh komputer ke lokasi lainnya. Hal ini biasanya dilakukan untuk kondisi yang tidak darurat, ketika sebuah diagnosis atau konsultasi dibuat dalam kurun waktu 24-48 jam dan dikirim kembali. Gambar mungkin dikirimkan dalam 1 gedung, antar gedung dalam 1 kota atau dari beberapa lokasi ditempat yang berbeda negara. Teleradiology, pengiriman gambar X-ray, CT scan atau MRI adalah aplikasi yang paling sering digunakan dalam dunia telemedicine saat ini. Ada ratusan pusat kesehatan, klinik dan dokter pribadi yang menggunakan beberapa bentuk teleradiologi. Beberapa radiologis menginstall teknologi komputer di rumah mereka, sehinggga mereka bisa menerima gambar yang dikirim ke mereka dan melakukan diagnosis, daripada harus menempuh perjalanan ke klinik atau rumah sakit tertentu.
Telepathology adalah contoh lain dari penggunaan teknologi telemedicine. Citra pathologi dikirim dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk konsultasi diagnosis. Dermatologi juga cocok untuk pengaplikasian telemedicine (meskipun praktisi lebih banyak mencoba menggunakan teknologi interaktif untuk pengamatan kulit). Citra digital dari kondisi suatu kulit diambil dan dikirim ke dermatologist untuk diagnosis.


sumber: http://k4b4y4n.blogdetik.com/2011/10/06/telematika-di-bidang-kesehatan/